Drop Out
Drop Out : Putus kuliah
Betul sekali Bro Egi, drop out tidak selalu berarti atau berakibat buruk.
Drop out bisa karena: tidak mampu atau tidak mau.
Yang tidak mampu ada dua: inteligensianya atau financialnya.
Inteligensianya ada 2 macam: yang bodoh (tapi kok bisa lulus test ya…?), yang genius (Loh, kok bisa? Iya, dia bosan dgn materi yang ‘terlalu mudah” baginya).
Yang bodoh ada 2 macam lagi: yang memang otaknya lemah dan yang jurusan studinya tidak cocok dengan bakatnya….
Nah, yang tidak mau bisa karena tidak suka atau karena ada hal lain yang lebih menarik perhatiannya (bisnis? Hobi?).
Sudah cukuplah sampai di sini, tidak diteruskan dengan 2 macamnya lagi….ntar kepanjangan….
Jadi…. Tidak usah berkecil hati kalau kita termasuk yang drop out. Yang sampai lulus kuliahpun termasuk drop out. Bedanya Cuma putusnya di ujung, kalau drop out putusnya di tengah. Jadi, sama sama putus, kan? (ngeles ala MindWeb Way he he he).
Tadi nya Drop In, sekarang Drop Out…. Jadi impas, ‘kan?
Salam Berpikir Tanpa Mikir,
Eka Wartana