Karena Rakus, Dia Diringkus
Oleh: Eka Wartana
Rompi orange semakin “laris”…..
Begitu sering kita lihat oknum pejabat ditangkap KPK.
Kok gak kapok ya…..merampok uang rakyat?
Dulu, koruptor menerima sogokan lewat bank transfer. Karena mudah dilacak (baik oleh petugas, maupun oleh istri?), mereka memilih modus baru yang dirasa lebih aman: hand-carry (lebih tepat: box-carry, pakai kardus…..).
Gak tahu apa yang ada di dalam pikiran para koruptor….
- Apakah mereka tidak tahu akan kemajuan teknologi yang bisa melacak aktifitas via fasilitas telekomunikasi?
- Apakah mereka anggap KPK itu bodoh, tidak tahu apa yang terjadi?
- Apakah mereka anggap rakyat akan bersikap masa bodoh dengan korupsi yang terjadi? (dan tidak melapor ke KPK?)
- Apakah mereka tidak tahu bahwa dirinya yang bodoh? (sudah tahu koruptor pada ditangkapin, kok mau maunya meniru? Belum kenalan dengan keledai ya?)
Tapi, dari sisi lain, sebenarnya para koruptor itu adalah orang orang yang gigih. Mereka begitu gencar mengeruk dan menumpuk kekayaan. Demi apa? Bisa demi menambah asset untuk keluarganya, demi persiapan di hari tuanya, dan bisa juga demi menikmati surga dunia, “menyimpan” kaum yang dianggap “lemah”, menjadikannya “simpanan”….. (Mulai dari nol dengan yang lama, mulai dengan kemewahan bersama yang “berikut”nya…..? Tidak kasihankah dia sama yang “tua”…?).
Seseorang bisa belajar dari pengalamannya sendiri. (Dulu pernah korupsi. Sekarang belajar bagaimana supaya korupsinya tidak ketahuan lagi). Ini berbiaya mahal.
Yang sering dilupakan orang adalah belajar dari kesalahan orang lain. (Belajar kek, bagaimana bisa korupsi supaya tidak terkena operasi tangkap tangan….. Loh, kok? He he he, isengin pembaca yang lagi serius…..)
Apa penyebab dari semuanya itu?
Kiranya karena absennya rasa syukur akan rezeki yang sudah diterimanya, akan harta dan keluarga yang telah dimilikinya……
Kalau tidak mau diringkus, ya jangan rakus….
Pembelajarannya: Jauh lebih efektif dan efisien dalam waktu, energi dan biaya dengan belajar dari kesalahan orang lain, tanpa harus menjalaninya sendiri
Salam Berpikir Tanpa Mikir,
Eka Wartana
Founder: The MindWeb Way of Thinking, Berpikir Tanpa Mikir
Author: Berpikir Tanpa Mikir, To Think Without Thinking (English Edition), MindWeb Way of Thinking (Indonesian & English Edition).
Professional Licensed Trainer (MWS International) berpengalamam 33 thn dalam bidang management
#korupsi #mindweb #mindwebway #berpikirtanpamikir #tothinkwithoutthinking #kpk #ott #ekawartana