Amplop Doa
Oleh: Eka Wartana
Makan gratis, siapa yang gak mau…..? Biarpun banyak orang bilang: ”There is no free lunch!”, yang terjemahan vulgarnya:”Gak ada yang namanya ikhlas, semua pakai pamrih”. Ternyata seringkali ada “free dinner” (makan malam gratis), “free breakfast” (sarapan gratis). Gak percaya ‘kan?
Pada acara pesta pernikahan, para tamu datang, mengisi buku tamu dan memasukkan amplop sumbangan ke dalam kotaknya. Kalau dulu orang memberi kado berupa barang, sekarang lebih praktis dengan memberi uang dalam amplop. Sekarang ini asal datang bawa amplop, beres. Dulu, kelihatan banget kalau ada tamu yang datang tanpa membawa kado.
Ternyata, cara baru ini menimbulkan kreatifitas orang lho! Untuk bisa memperoleh makan gratis, mereka cukup membawa amplop saja. Isinya bukan uang (kertas), tapi kertas berisi doa. Ketika pernikahan anak saya beberapa tahun lalu, ada belasan amplop yang isinya bukan duit, tapi kertas doa!
Orang yang mengalami menerima amplop doa akan kecewa karena tida ada isi uangnya. Tapi kalau dilihat dari sisi lain, menerima amplop dia itu bagus lho. Alasannya?
- Doa itu lebih mahal dari uang lho! Iya, ‘kan? (terlepas apakah doa itu memang dipanjatkan dengan serius, atau asal bikin aja….. namanya tetap doa, ‘kan?)
- Orang yang datang sebagai tamu itu mungkin sudah kelaparan, beberapa hari tidak makan dengan layak. Gak apa dong memberi makan mereka (walaupun mereka memakai trick tipu-tipu, memberi makan orang lapar itu berpahala, bukan?)
- Bisa jadi mereka itu cuman iseng aja.(biarpun iseng, mereka sudah terhibur, ‘kan? Menghibur orang itu ada pahalanya…..)
- Mereka telah ikut membuat suasana pesta menjadi lebih meriah. (meriah tanpa harus mencetak undangan lebih banyak….. apalagi kalau mereka bolak balik “tambuah” makannya….ha ha ha)
Eh, iya, ada satu lagi info: tulisan dalam amplop amplop itu serupa semua lho….. berarti mereka datang berombongan… Asyiiiiik…..! (doa berjamaah itu lebih mantap lho!)
Itulah seninya melihat sesuatu dari sisi lain. Rasa kecewapun berubah menjadi senyum geli…….. Daripada kesal, kecewa, marah, kita bisa rugi dua kali: gak dapat uang + hati kesal, bahkan rugi tiga kali kalau ditambah dengan membesarnya biaya makan….he he he.
Adakah teman teman yang mengalami hal yang sama…..?
Artikel terkait: Rugi Dua Kali
Salam Berpikir Tanpa Mikir,
Eka Wartana
Founder The MindWeb Way of Thinking, Penulis Buku Berpikir Tanpa Mikir ala MindWeb- A Thinking Breakthrough, Professional Licensed Trainer (MWS), Praktisi berpengalaman 33 thn dibidang Management
www.facebook.com/eka.wartana.5