“Hobi”nya Operasi Caesar……
Oleh: Eka Wartana
Ada ada saja cara oknum untuk mengeruk duit. Ada oknum pejabat yang menimbun uang lewat korupsi. Ada oknum dokter yang menggali ‘rezeki’ lewat operasi.
Ini pengalaman anak saya. Seorang oknum dokter kandungan (yang bukan gadungan….) menyuruh anak saya disuntik tiga kali supaya kelahiran bayinya dipercepat lewat operasi caesar. Alasannya, tali pusar bayi menjerat lehernya! (leher si bayi…. bukan leher ibunya…he he he). Oknum itu menunjukkan layar monitor dari alat jadul, yang gambarnya tidak jelas. Katanya harus segera dioperasi setelah disuntik tiga kali.
Untung saja ibunya langsung menyuruh dia pulang. Obat suntik yang lumayan mahal akhirnya dibuang. Kemudian dia periksa ke dokter kandungan lain. Hasilnya: bagus! Tidak ada masalah dengan kandungannya dan tidak ada tali pusar yang melilit leher janin. Seminggu kemudian sang bayi lahir dengan normal! (tanpa operasi)
Ternyata, ibu ibu hamil korban ‘intimidasi’ seperti itu sudah cukup banyak. Ini menurut cerita beberapa orang yang mengalaminya. Indikasi yang serupa juga terjadi di satu kota lain yang pernah kami alami. “Harus operasi!”, katanya. Dari survey ala ngerumpi ibu ibu, diketahui bahwa hampir semua pasien disana melahirkan lewat operasi! Entah kebetulan atau tidak, rumah bersalin itu baru direnovasi (harus punya return on investment yang tinggi?)
Lewat operasi, memang si ibu tidak merasakan kesakitan ketika operasi karena obat bius. Tapi setelah itu penderitaannya lebih lama. Belum lagi kalau terjadi infeksi. Yang pasti si ibu harus menginap lebih lama di rumah bersalin. Sudahlah biaya melahirkannya lebih mahal, ada lagi ditambah biaya inap dan lain lain. Kasihan para ibu dari keluarga sederhana yang terkadang harus menjual assetnya untuk itu. Kalaupun dibayar oleh BPJS, negara yang dirugikan lewat korupsi tidak langsung ini (pantas aja BPJS merugi ya….?).
Pertanyaannya, kenapa oknum itu bertingkah seperti itu? Bisa jadi sebabnya:
- Harus bayar angsuran atas investasi untuk rumah bersalin/ klinik beserta peralatannya. (Enak ya, investasinya di’angsur’ oleh pasien….he he he)
- Ingin cepat kaya. (lewat derita si pasien….)
- Hobi membedah perut orang (?)
- Mengasah keterampilan bedahnya (seperti salah satu habitnya Stephen Covey: Sharpen the saw, asah gergajimu)
Saran buat ibu ibu yang mau melahirkan: sebaiknya cari informasi dari para ibu yang sudah melahirkan di rumah bersalin yang dipilih. Kalau sebagian besar pasiennya melahirkan lewat operasi, ada baiknya periksa ke dokter lain untuk mencari kepastian (second opinion). Maunya menghemat, nantinya malah bisa jadi terjerat.
Ada oknum oknum dokter yang ‘nakal’ yang suka menipu pasien dengan menciptakan rasa takut. Mereka tidak peduli apakah si ibu berasal dari golongan miskin, menengah, kaya ataupun yang ditanggung asuransi…. Semuanya mereka libas!
Untungnya, masih ada lebih banyak dokter yang baik, yang memiliki etika profesi kedokteran yang tinggi. Penghargaan yang tinggi buat para dokter beretika!
Ketika etika semakin langka,
Tak perlulah berburuk sangka
Tapi tetap memakai logika
Agar jauh dari angkara murka
Artikel terkait:
Hamil – Masalah atau berkah? (https://mindwebway.com/?p=1001)
Tips Hamil– Untuk Mendapat anak.(https://mindwebway.com/?p=1021)
Salam Berpikir Tanpa Mikir,
Eka Wartana
Penemu MindWeb Way of Thinking, Berpikir Tanpa Mikir.
Penulis buku MindWeb – A New Way of Thinking (versi Indonesia & Inggeris), buku Berpikir Tanpa Mikir – A Thinking Breakthrough.
mindwebway.com