Tips Praktis Untuk Promosi Jabatan (2B)
Oleh: Eka Wartana
Topik ini bukan promosi pensil 2B lho! Juga bukan tentang binatang B2……
2B ini adalah tips praktis dari pengalaman sendiri ketika masih aktif bekerja.
Apakah 2B itu?
Before and Better!
Itu saja? Iya.
Sangat sederhana, bukan?
BEFORE (Sebelum)
1. Selesaikan pekerjaan sebelum deadline.
Terlambat menyelesaikan pekerjaan berbuntut di uber-uber dan dimarahin. Keseringan terlambat akan menyusutkan kepercayaan atasan. Sebaliknya, dengan berusaha mempercepat penyelesaian, membuka wawasan kita untuk mencari terobosan-terobosan baru yang lebih efisien namun tetap efektif. (Minta deadline yang lama, supaya kita bisa menyelesaikannya sebelum deadline….he he, just kidding… ini sama aja bo’ong…. Bukan bermaksud ngajarin culas lho….)
2. Berikan jawabannya sebelum diminta.
Kok bisa? Disinilah letak seninya. Kita bisa melatih diri untuk membaca pikiran dan kebutuhannya. Kita melatih diri untuk mengantisipasi dan memprediksi. Dengan tindakan proactive ini, kredibilitas kita meningkat dimata atasan. (Ini bukan menjilat lho, tapi mencium “bau”, bukan yang lain……ha ha ha. Kalau menjilat orangnya, dia tahu, kalau dicium baunya, dia tidak tahu…)
3. Bila terlambat menyelesaikan tugas, beritahu sebelum ditanya.
Kalau kita tahu bahwa suatu pekerjaan diperkirakan tidak bisa diselesaikan pada waktunya, beritahu atasan sebelumnya dan minta tambahan waktu, reschedule (Kayak ngutang gitu lho…minta tunda pembayarannya….. Cara orang culas: cari cari alasan kenapa telat).
4. Akui kesalahan sebelum tertangkap basah (kalau ketangkap basah, ambil handuk dulu…keringin….he he he ) dan beritahukan tindakan perbaikan yang sudah dan sedang dilakukan (ini sebagai penawar kekecewaan). Banyak karyawan yang ngumpet-ngumpet kalau berbuat salah. Nah, kalau ini dilakukan, maka kepercayaan atasan akan luntur. (Daripada jadi DPO, Daftar Pencarian Orang, mendingan jadi DOP, Daftar Orang Pelapor, lapor duluan sebelum dicari….supaya tidak di DOR-DOR-DOR!)
5. Buktikan prestasi sebelum mengharapkan promosi.
Seringkali promosi atau kenaikan gaji datang sendiri, tanpa diminta kalau kita berprestasi bagus. (Kayak di fast food….bayar dulu baru makan…. Bukan makan dulu baru ngabur….he he)
6. Jangan membantah sebelum marah atasan reda.
Orang yang lagi marah, IQ nya sedang jongkok, jadi percuma saja menjelaskannya. Nah, ketika emosinya turun, baru saat yang tepat memakai logika. (Suruh berdiri dulu IQ si boss, kecuali kalau jongkok nya ditempat itu tuh….. Eh, dia belum pakai model duduk, ya? Kalau IQ nya lagi jongkok, EQ-Kecerdasan Emosi kita jangan ikut-ikutan jongkok…..).
7. Beri masukan kepada atasan, sebelum beliau ditegur atasannya. Ada kalanya atasan belum mempunyai informasi yang cukup untuk bahan meeting dengan atasannya lagi. Lengkapi dia dengan “peralatan tempur”. Ini bukan menjilat lho, tapi being professional. Kalau atasan kena marah, terus kemana mengalirnya kemarahan itu? Ke bawahan juga, bukan? Inisiatif ini akan meningkatkan ketergantungan (dependability) dan kepercayaan (trust) atasan kepada kita. (Ada yang tidak sadar bahwa dengan begini, sebenarnya siapa yang mengontrol siapa….? Kitalah yang sebetulnya menjadi atasan, ‘kan? Kapan lagi berlatih menjadi atasan dari atasan? Tanpa disadari kualitas kita meningkat…..gak ada ruginya….)
8. Kuasai ilmu sebelum perlu. Ilmu dan kompetensi dikembangkan terus supaya tidak kalah dengan kolega yang lain, bahkan dengan atasan sendiri. Belajar – terapkan – belajar – terapkan – belajar – terapkan….. sampai tua!. (Cari – bagi – cari – bagi – cari – bagi……. Dengan berbagi kita tidak akan pernah merugi, ilmu kita bahkan meninggi terus…. Ada motto bagus dari PT Semen Padang: “Kita sudah melakukannya, sebelum orang lain memikirkannya”. Selalu selangkah lebih maju!)
9. Padamkan api sebelum menyala.
Nah, apa pula ini? Ini tidak lain adalah tindakan proactive dengan melakukan tindakan pencegahan sebelum sesuatunya menjadi masalah. Konsep interkoneksi MindWeb sangat membantu proses antisipasi dan prediksi sehingga kemungkinan munculnya masalah bisa ditekan seminimal mungkin. (Hati hati dengan ekses prinsip ini…. Kalau dilakukan dirumah, bisa bisa dipentung istri yang mau masak……gak dikasih makan, baru tahu!)
10. Datang kekantor sebelum atasan datang. Ini juga berlaku bila boss tidak datang, bukan hanya belum datang. (Dan pulang sebelum boss pulang…..eits, salah, cuman iseng aja…….)
Bonus untuk sales person:
- Dapatkan sales order sebelum disabet competitor. (Sabetlah sebelum Anda disabet orang…., segera ‘tembak’ sebelum ‘cacar’ – calon pacar Anda di’tembak’ orang…..)
- 12. Capai sales diatas target dan sebelum akhir periode. (Kadang kadang ada baiknya menjadi seperti bayi: lahir premature….pencapaian target ‘lahir’ lebih awal……)
Bersambung ke B yang nomor 2: BETTER ………(Minggu Depan)