Hamil: Masalah atau Berkah?
Seorang remaja merasa begitu cemas ketika ‘bulan’ nya tidak datang. Mens nya sudah terlambat beberapa minggu! Tidak heran kalau si remaja merasa cemas, karena dia belum menikah tapi sudah melakukan hubungan layaknya suami-istri. Istilah populernya, sudah ML dengan pacarnya. Kalau sampai hamil, waduh……akan terjadi heboh luar biasa didalam keluarganya. Bisa bisa dia diusir dari rumah oleh orangtua nya. Bagi si remaja itu, kehamilan adalah masalah besar!
Disisi lain, ada banyak pasangan yang sudah menikah, mengindamkan momongan yang tak kunjung datang. Mereka sudah berobat kesana kemari, dari dokter sampai ke dukun, dari obat medical sampai obat herbal, namun mereka belum juga beruntung (seperti undian untuk Anda yang belum berhasil:”Anda belum beruntung”). Bagi pasangan ini, kehamilan adalah satu berkah!
Betapa tidak? Banyak rumah tangga akhirnya bubar karena tidak hadirnya seorang anak. Anak sangat diharapkan sebagai ‘pengikat’ rumah tangga, sebagai pewaris harta (kalau hartanya ada, tentunya, semoga bukan pewaris utang….), untuk menjaga dan merawat orangtua ketika jompo. Selalu saja ada alasan bagi suami untuk menikah lagi, padahal belum tentu istri nya yang mandul, belum tentu juga dia yang bermasalah. Bisa jadi biang keladinya hanya karena ‘proses produksi’ nya yang belum pas.
Ketika kami menikah pada tahun 1982, kami gagal untuk “menghentikan” datangnya “bulan” istri. Sampai 3 bulan istri belum juga hamil (bagusnya, ini menjadi bukti otentik bahwa tidak ada down payment yang saya berikan…alias hamil sebelum nikah…). Setiap bulan, mens nya keluar lagi setelah beberapa hari melewati tanggal mens nya. Akhirnya saya mulai membuat analisa dengan metode MindWeb (yang bukunya diterbitkan oleh Gramedia pada tahun 2012), dan menghasilkan teori memperoleh anak secara sederhana. Alhamdulillah, pada bulan berikutnya istri saya hamil. Teori ‘berpuasa’ ML pun saya teruskan sampai bulan ke empat. Akhirnya, kami berhasil mendapatkan anak, yang lahir 9 bulan kemudian.
Dalam teori sederhana itu, saya melihat ada interkoneksi (MindWeb) dari beberapa hal, seperti: Hamil, Kondisi Psikologi, Stress, Kondisi Fisik, Teknik ML, Puasa, Siklus (Datang Bulan), Doa, Visualisasi, dan lain lainnya. Kebanyakan orang berpikir secara tradisional:”Tancap terus aja!”, tanpa mempertimbangkan hal hal terkait lainnya, dan….gagal!
Sebelum buku tentang hal ini saya terbitkan, teori itu saya ajarkan pada teman teman. Ajaibnya, sekitar 75% dari mereka berhasil memperoleh anak, setelah menunggu antara 1-3 tahun. Ternyata, masalahnya tidak sesulit yang banyak diduga orang. Hanya saja, kalau memang ada kelainan organ, teori ini tidak banyak membantu.
Buku pertama terbit thn 2010 berjudul:”Cara Sederhana Mendapatkan Anak”, diterbitkan oleh PT Kata Hasta. Kemudian, buku saya diterbitkan lagi oleh penerbit yang sama pada tahun 2011 dengan judul: “Ingin Hamil?” Buku itu saya tulis dengan niat untuk membantu pasangan pasangan yang belum berhasil memperoleh anak. Dorongan menulis semakin menguat begitu melihat kebahagiaan luar biasa dari pasangan pasangan yang telah berhasil memiliki anak kesayangan, setelah saya jelaskan proses yang harus dijalaninya.
Ketika membongkar isi lemari kemarin, kebetulan saya menemukan beberapa buku Ingin Hamil (60 halaman). Dalam rangka menyambut Hari Ibu saya ingin memberikan 10 (sepuluh) buah buku Ingin Hamil kepada teman teman yang berminat. Gratis, termasuk ongkos kirim untuk Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi. Untuk diluar Jabodetabek, ongkos kirim ditanggung penerima. Untuk informasi, buku saya itu sudah tidak bisa diperoleh lagi di toko buku.
Caranya mudah, cukup dengan mengirim email ke: ewartana@gmail.com dengan menyebutkan nama, kota tempat tinggal, berapa tahun menikah dan belum berhasil mendapatkan anak. Sepuluh email pertama yang masuk akan memperoleh buku. First Come, First Served!
Mohon maaf kalau ada yang belum beruntung mendapatkan buku Ingin Hamil tersebut.
Salam MindWeb,
Eka Wartana
Penulis Buku MindWeb, Metode Berpikir Tanpa Mikir
Professional Licensed Trainer (MWS International)