Bp Anthony Dio Martin, SmartEmotion, 3 January 2013
Planner & Atlet. Belajar dari Atlit: jangan terlalu lama pemanasan, nanti waktu bertanding, sudah kehabisan tenaga. Orang yang hanya berganti ganti rencana, ibarat atlit yang kehabisan tenaga itu. Planning: pemanasan untuk eksekusi! (bukan pemanasan untuk pemanasan….;-))
Dari radiotalk akhir tahun, sudah dibahas tentang Refleksi akhir tahun.
Refleksi Akhir Tahun:
1.Skala Kehidupan. Bandingkan berbagai aspek kehidupan anda dengan tahun tahun sebelumnya.
2.Mengambil Insight-nya. Apa pembelajaran yang bisa diambil (sesuatu yang lebih dalam).
3.Reframe. Kesalahan kesalahan dimasa lalu dibingkai ulang, dilihat dari sisi yang lain. Minta maaf bila perlu, atas kesalahan kita.
4.Memotivasi Diri. Lebih memotivasi diri untuk kedepannnya. Jangan terlena berada di comfort zone (zona nyaman).
5.Feedback.Meminta feedback dari orang yang dipercaya, disekitar kita (keluarga, sahabat)
Resolusi
Banyak orang yang membuat resolusi setiap tahun, tapi selalu diulang lagi dengan hal yang sama, karena tidak tercapai. Menurut Jack Zufelt, penulis buku DNA for Success, kalau impian, resolusi dibuat tapi dilanggar terus, itu namanya bukan resolusi.
Banyak juga orang yang takut bermimpi karena kuatir tidak tercapai. Tapi tanpa impian, tidak ada sesuatu yang tercapai. Seringkali hal ini menimbulkan penyesalan dikemudian hari.
Resolusi yang dibuat Pak Martin 90-95% tercapai. Rahasianya: resolusi di review setiap bulan. Pencapaian diatas 70% cukup bagus. Tidak ada gunanya pencapaian tinggi kalau targetnya terlalu rendah. Target yang terlalu tinggi juga tidak bagus karena pencapaiannya akan sangat rendah, sehingga membuat hati kecewa.
Menurut Anthony Robbins, orang cenderung untuk overestimate ketika membuat resolusi jangka pendek, tapi underestimate untuk resolusi skala 5 tahun. Padahal banyak sekali yang bisa dicapai dalam kurun waktu 5 thn itu. Setiap tahun perlu diadakan review, apa yang perlu disesuaikan lagi.
Dalam membuat resolusi, ingat: “Whatever the mind can conceive and believe, it can achieve.” (Napoleon Hill)
Salah satu cara untuk mencapai impian adalah, belajar terus, membuat rencana untuk ikut seminar, workshop. Pak Martin melakukan ini setiap tahun. Untuk rekan rekan yang ingin menjadi trainer, MiniWorkshopSeries akan mengadakan training Essential Licensed Trainer (ELT). Ini adalah training untuk menjadi trainer berstandard international:
Great Trainer In Action
14-17 January 2013
Registrasi: 021 351 8505
Investasi yang bagus baik bagi individu yang ingin menjadi trainer handal (untuk modal masa depan), maupun untuk perusahaan, dengan membina trainer sendiri sehingga tidak tergantung pada trainer luar terus menerus. Training yang sama dilaksanakan di 7 negara: Jerman, Australia, china, India, Malaysia,Indonesia, Singapore.
5 Kesalahan Besar Resolusi:
1. Tidak Jelas. Resolusi terlalu general, kurang spesifik, misalnya bahagia, sehat. Misalnya, mau sehat, harus jelas dengan melakukan apa: olah raga apa, berapa lama, menurunkan berat badan menjadi berapa.
2. Tidak Berkesinambungan. Untuk mencapai impian, kalau tidak bisa dalam setahun, buat rencana jangka panjang. Misalnya, ingin menulis buku, tapi karena kesibukan kerja, tidak bisa instan. Bisa membuat resolusi untuk mengikuti kursus menulis buku dulu, tahun berikutnya mulai menulis beberapa bab, dan seterusnya. Atau menjadi trainer, mulai ikuti training/ workshopnya dulu, tahun berikutnya mulai mengajar di kelas yang kecil dulu, dan seterusnya. Anda akan terheran heran seberapa banyak yang bisa dicapai dalam kurun waktu itu!
3. Tidak Merawat “Mesin”. Mesin yang tidak dirawat akan rusak. Demikian pula resolusi yang memerlukan perawatan juga. Jangan hanya bicara target saja, tapi perlu juga merawat “mesin” kita yaitu diri kita. Kita juga perlu break, apakah itu olah raga, training, liburan, membangun network.
4. Menunda – nunda. Selalu mencari alasan untuk mengundurkan rencana, misalnya menunggu waktu yang baik, menunggu “wangsit”, tahun ini ada angka 13 nya, nanti sial, dsb. Waktu terbaik melakukan sesuatu adalah: Sekarang!. Jangan menunda lagi. Kalau waktunya gak pas untuk mencapai impian yang spektakuler, misalnya menjelang pensiun, merencanakan untuk membuka usaha. Jangan menunggu waktu pensiun, tapi mulailah mempersiapkannya sekarang dengan mencari brosur, informasi, network untuk informasi tentang pengalaman.
5. Bawah sadar Menolak. Kita mau sesuatu tapi bawah sadar kita tidak setuju, karena pengalaman buruk dimasa lalu. Misalnya, berat badan. Dari pengalaman, dengan berat badan yang tinggi, stamina terganggu, cepat lelah ketika melakukan aktifitas.
Resolusi harus diiringi dengan passion. Menurut Zig Ziglar , kalau tidak punya passion , itu sama dengan tidak punya rencana. Passion itu merupakan motivasi yang kuat untuk mencapai impian. Jack Canfield, penulis buku Chicken Soup For The Soul, mengatakan, bagaimana bisa mencapai tujuan, kalau tujuannya sendiri tidak jelas?
Impian itu ibarat perahu yang menarik kita ketika main ski air. Kalau perahunya diam, kita akan tenggelam. Jadi, milikilah impian supaya kita bisa meluncur dengan pesat. Tuhan dan alam semesta akan membantu kita. Pak Martin telah mengalaminya, ketika berhadapan dengan trainer yang ‘kejam’. Beliau menulis resolusi membuat buku tentang kecerdasan emosional. Tidak cukup, harus ada judulnya. Maka terbitkah buku Emotional Quality Management, buku beliau yang sukses. Dengan tekad yang kuat, ada saja orang yang membantu beliau, ada yang memberitahu library tentang kecerdasan emosional, ada yang memperkenalkan dengan pimpinan Gramedia, dan banyak lainnya
Tentang “Menunda”, ada kisah seorang anak yang dinasihati oleh ibunya untuk jangan menyeberang jalan sebelum melihat kiri dan kanan, sampai kendaraan berlalu. Saking taatnya sianak, sampai sejam dia belum juga menyeberang. Kenapa….? Karena belum ada kendaraan yang lewat…..!
Ada kisah tentang penolakan bawah sadar. Seorang wanita yang cantik dengan berat badan ideal, menjadi incaran para pria. Bahkan setelah menikahpun dia masih ditaksir banyak pria. Karena sayangnya sama suaminya, dia dengan sengaja membuat dirinya gembrot, sehingga tidak menarik perhatian pria lainnya lagi. (suaminya suka gak ya, kalau dia berbobot seperti itu…..jangan sampai dia malah mencari cewek lain yang seperti istrinya dulu……;-))
Seorang ayah yang sukses, pulang malam hari, jarang berkumpul dengan keluarga, sering marah marah. Ini berdampak pada anaknya, yang bawah sadarnya mengatakan bahwa sukses, kaya itu membawa masalah. Dia menjadi orang yang kurang menyukai kesuksesan, kekayaan……(tragis ya…..makanya rawat tuh “mesin” supaya bisa jadi kaya dan bahagia…..;-))
Bagaimana kita bisa tahu kalau ada masalah dengan bawah sadar kita? Perhatikan perasaaan perasaan yang muncul. Seperti halnya mobil, kalau ada suara aneh, langsung cek!. Coba gali dan tanyakan pada bawah sadar kita. Yang paling bagus adalah ketika gelombang otak kita pada level alpha atau theta, yaitu ketika hampir tertidur, atau ketika baru bangun tidur. Misalnya, tanyakan: Kenapa dulu saya ragu ragu, kurang percaya diri ketika presentasi…..Kenapa saya memanfaatkan orang lain. Jangan2 ada masa lalu yang terus menerus menarik anda sehingga tidak bisa mencapai impian anda (bawah sadar tidak setuju).
Tips : CBA
Conceive. Mulai mengeram, membesarkan ide ide, cita cita, keinginan, harapan harapan.
Believe it. Yakinkan diri. Ini akan tercermin dalam cara bicara, penampilan.
Achive it. Mulai bergerak, tak action!
Kalau sampai saat ini Anda belum membuat resolusi, ambil kertas, mulai tulis resolusi. Tidak usah terlalu berlebihan. Lalu share dengan orang lain.
Komentar Iseng
- Yang tidak membuat resolusi, buat risol aja……..makan ramai ramai……pake cabe ijo, sedaaap!
- Apa ya artinya resolusi? Kalau ‘solusi’ itu penyelesaian, dan ‘re’ itu nada kedua lagu….eits keliru, diulang……jadi, penyelesaiannya diulang lagi…..? Jadi apa bedanya dengan keledai yang dua kali aja gak mau terperosok kedalam lubang yang sama, apalagi berulang ulang…..
- Orang bilang harus berkesinambungan, jangan berhenti sebelum pekerjaan selesai.Mendingan berhenti sebelum pekerjaan selesai ya, daripada belum pernah mulai…..;-))
Salam Mindweb
Eka Wartana